1:22 PM
Pengalaman Tentang Bagaimana Seorang Kristen yang Percaya kepada Tuhan Selama Lebih Dari 40 Tahun Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali (II)

Kisah Nyata Kristen, Kesaksian Kristen Terbaru

Cara Terlepas dari Dosa: Pengalaman Tentang Bagaimana Seorang Kristen yang Percaya kepada Tuhan Selama Lebih Dari 40 Tahun Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali (II)

Akhirnya Menemukan Jalan untuk Menyucikan Dosa-dosaku

Di hari-hari berikutnya, aku mengikuti pertemuan secara online dengan saudara-saudari di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa hampir setiap hari. Pada satu pertemuan, seorang saudari tersenyum dan bertanya kepadaku, “Saudaraku, kita semua tahu bahwa pekerjaan Tuhan di akhir zaman adalah pekerjaan penghakiman dan penyucian, jadi apakah engkau ingin tahu bagaimana Tuhan melakukan pekerjaan penghakiman untuk mengubah dan mentahirkan manusia di akhir zaman?”

Aku mengangguk dengan gembira dan memiliki keinginan yang mendesak untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan ini, jadi saudariku membuka sebuah kitab dari firman Tuhan dan mulai membaca: “Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana menghidupi kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Tujuan pekerjaan penghakiman agar manusia mengetahui wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami manusia. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua hasil ini dicapai melalui pekerjaan penghakiman, karena substansi pekerjaan ini adalah pekerjaan membukakan kebenaran, jalan, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan.” “Dia menggunakan berbagai macam keadaan untuk menangani watak buruk manusia, dan memakai bermacam hal untuk menyingkapkannya; suatu saat Dia menangani manusia, di saat lainnya dia menyingkapkan manusia, menggali dan mengungkap berbagai “misteri” di kedalaman hati manusia, dan menunjukkan pada manusia sifatnya dengan mengungkap berbagai keadaannya. Tuhan menyempurnakan manusia melalui beragam cara—melalui penyingkapan, penanganan, pemurnian, dan hajaran—sehingga manusia mengetahui bahwa Tuhan itu nyata.

Saudari tersebut menjelaskan dalam persekutuan: “Firman Tuhan Yang Mahakuasa sangat jelas. Pada akhir zaman, Tuhan yang Mahakuasa bekerja terutama dengan mengungkapkan kebenaran untuk menghakimi dan menyucikan kita. Firman Tuhan menyingkapkan watak Iblis dalam diri kita yang telah berakar, dan kita benar-benar yakin dan menyadari bahwa setelah dirusak oleh Iblis, kita menjadi sangat congkak dan serong, egois dan keji, jahat dan serakah, dan pada dasarnya kita semua sudah merasa jemu dengan kebenaran. Setelah percaya kepada Tuhan, meskipun kita meninggalkan dan mengerahkan upaya sampai batas tertentu, niat kita tetaplah menukar Tuhan dengan berkat-berkat kerajaan surga. Semua itu penuh dengan tawar menawar dan kontaminan. Dalam khotbah-khotbah kita, kita tidak meninggikan atau bersaksi tentang Tuhan, melainkan pamer dan bersaksi tentang diri kita sendiri untuk membuat orang lain menghormati dan mengagumi kita. Ketika pekerjaan Tuhan tidak sesuai dengan konsep kita, kita akan menyalahkan Tuhan dan bahkan menentang dan mengkhianati Tuhan. Agar menjadi sukses dan menikmati kekayaan dan kemewahan, kita masih bisa mengikuti kecenderungan jahat dan menikmati kesenangan dosa. Demikian seterusnya. Selain itu, Tuhan mengatur berbagai lingkungan dalam kehidupan nyata kita untuk menyingkapkan pemberontakan dan kekurangan kita, memakai orang-orang, berbagai perkara, dan hal-hal di sekitar kita untuk menelanjangi, menangani, dan memangkas kita sehingga kita dapat lebih jelas melihat fakta bagaimana kita telah dirusak oleh Iblis: kita tidak mempunyai hati nurani, nalar ataupun martabat manusia; kita mengandalkan watak Iblis dalam diri kita, filsafat, dan logika kita, dan menjalani kehidupan di mana kita dapat melakukan hal-hal yang melawan Tuhan setiap saat, yang membuat Tuhan muak dan membenci kita. Hanya dengan demikian kita akan benar-benar mengalami watak Tuhan yang benar dan kudus yang tidak membiarkan pelanggaran manusia, yang dengan demikian menghasilkan sebuah hati di dalam diri kita yang takut akan Tuhan dan membuat kita benar-benar membenci dan mengutuk diri kita sendiri, dan rela mengkhianati daging dan hidup sesuai dengan persyaratan Tuhan. Setelah mengalami hajaran dan penghakiman Tuhan berulang kali, kita memahami betapa banyaknya upaya yang dilakukan demi keselamatan Tuhan atas setiap manusia. Kita juga memahami bahwa Tuhan menghajar kita karena Dia membenci dosa dan ketidaktaatan kita, dan karena Dia bermaksud menyelamatkan kita dari watak Iblis dalam diri kita dan mendapatkan kita.

“Di masa lalu, kita belum menerima pekerjaan penghakiman Tuhan, jadi terlepas dari kenyataan bahwa kita ingin berupaya untuk mengasihi dan memuaskan Tuhan, kita tidak tahu kebenaran Tuhan dan substansi kekudusan serta keindahan-Nya, tidak mempunyai pemahaman yang benar tentang keburukan Iblis dalam diri kita serta ketidaktaatan dan sifat kita yang menentang Tuhan, dan tidak tahu bagaimana membedakan hal-hal negatif dan pandangan keliru yang berasal dari Iblis, yang menyulitkan kita untuk mengkhianati daging dan melakukan kebenaran. Sekarang, ketika kita menerima penghakiman dan pengungkapan dalam firman Tuhan, kita dapat memahami siapakah yang disukai dan dibenci Tuhan, kita dapat memahami hal-hal yang positif dan yang negatif, dan tahu bahwa iman kepada Tuhan menuntut pengejaran akan kebenaran, hidup dengan firman Tuhan, dan menjadi seseorang yang takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Hanya jenis orang seperti inilah yang dapat diperkenan oleh Tuhan dan hidup dalam kehidupan yang penuh makna. Semakin kita menerima penghakiman dan hajaran dalam firman Tuhan, semakin kita memiliki pengetahuan tentang kebenaran Tuhan, semakin kita dapat memahami kebenaran, semakin kita dapat melakukan kebenaran, dan semakin kita dapat hidup dalam keserupaan dengan manusia. Jadi, menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman adalah satu-satunya jalan di mana kita dapat melepaskan diri dari ikatan dosa dan mencapai penyucian dan perubahan.”

Firman Tuhan dan persekutuan saudari itu membuat aku tiba-tiba mengerti. Dahulu aku berpikir bahwa penghakiman Tuhan di akhir zaman adalah untuk mengutuk dosa setiap orang, namun sekarang aku belajar bahwa di akhir zaman Tuhan menggunakan firman-Nya untuk menghakimi, menghajar, memangkas dan menangani manusia dengan tujuan untuk memungkinkan kita melepaskan diri dari watak rusak kita dan mencapai penyucian dan perubahan serta tidak tersesat dan dicelakakan oleh Iblis. Pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman ini sangat praktis. Aku telah percaya kepada Tuhan selama bertahun-tahun, namun tidak mampu menemukan cara untuk membereskan natur dosaku. Sekarang, akhirnya aku menemukannya dari firman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku menjadi yakin dalam hatiku bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali.

Dapatkah Orang Berdosa Sepertiku Tetap Diselamatkan oleh Tuhan?

Terlepas dari kegembiraanku, aku memikirkan bagaimana aku yang telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari 40 tahun, bahkan meninggalkan Tuhan selama hampir 10 tahun, dan melakukan begitu banyak dosa. Apakah masih mungkin bagi orang berdosa sepertiku untuk diselamatkan? Aku tentu merasa khawatir.

Pada sebuah pertemuan, aku menyatakan kekhawatiranku kepada saudara-saudari itu, dan setelah mendengarkanku, seorang saudari membacakan kepadaku sebuah bagian dari firman Tuhan: “Setiap orang yang telah menerima penaklukan firman akan memiliki banyak kesempatan untuk menerima keselamatan. Keselamatan Tuhan atas setiap orang ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat bermurah hati kepada mereka, yaitu mereka diberi toleransi yang sangat besar. Selama manusia berpaling dari jalan yang salah, selama mereka mau bertobat, maka Tuhan akan memberi mereka kesempatan untuk memperoleh keselamatan-Nya. Ketika manusia pertama kali memberontak melawan Tuhan, Dia tidak memiliki keinginan untuk membunuh mereka, tetapi sebaliknya melakukan segala yang Dia sanggup untuk menyelamatkan mereka. Jika seseorang memang tidak memiliki ruang untuk keselamatan, maka Tuhan akan menyingkirkan mereka. Bahwa Tuhan lambat untuk menghukum seseorang adalah karena Dia ingin menyelamatkan semua orang dapat diselamatkan. Dia menghakimi, menerangi, dan membimbing manusia hanya dengan firman, dan tanpa menggunakan tongkat untuk membinasakan mereka. Menggunakan firman untuk menyelamatkan manusia adalah tujuan dan makna penting dari tahap akhir pekerjaan ini.

Saudari itu menjelaskan dalam persekutuan: “Saudaraku, dari firman Tuhan, kita melihat bahwa esensi Tuhan itu baik. Tujuan pekerjaan Tuhan di akhir zaman adalah demi menyelamatkan manusia, memungkinkan kita memahami kebenaran dan tidak hidup berdasarkan watak rusak dan aturan keberadaan Iblis, dan akhirnya akan diselamatkan dan didapatkan oleh Tuhan. Kita semua telah dirusak parah oleh Iblis, dan meskipun taraf dari berbagai jenis watak Iblis yang rusak dalam diri kita berbeda-beda, esensi dari natur kita adalah untuk melawan Tuhan, dan kita semua perlu menerima keselamatan Tuhan. Tuhan sedang menanti kita untuk berbalik kepada-Nya. Selama kita dapat menerima penghakiman dan hajaran Tuhan hari ini dan dengan tulus bertobat kepada-Nya, Tuhan tidak akan meninggalkan kita, dan akan selalu menuntun kita dengan firman-Nya, menciptakan berbagai lingkungan untuk menyucikan dan mengubah kita, dan pada akhirnya memungkinkan kita untuk menjadi orang-orang yang seturut dengan kehendak Tuhan. Seperti halnya pada zaman Nuh, manusia berpesta pora, menikah dan dinikahkan, serta menjadi jahat dan rusak sampai-sampai Tuhan tidak tahan melihat mereka lagi. Jadi Tuhan memutuskan untuk mengirim air bah dan melenyapkan mereka, tetapi sebelum Dia melakukannya, Tuhan memberi mereka waktu seratus tahun untuk bertobat. Orang-orang Niniwe rusak, jahat, dan tidak menyembah Tuhan, maka Tuhan mengutus Yunus untuk memperingatkan mereka dan ketika mereka bertobat dengan berpakaian kain kabung dan abu, Tuhan pun mengampuni mereka, mengizinkan mereka untuk bertahan, dan menuntun mereka dalam keberadaan mereka yang berkelanjutan di bumi. Jadi, kita harus percaya bahwa esensi Tuhan adalah benar dan setia. Selama kita benar-benar bertobat, Tuhan tidak akan berhenti menyelamatkan kita.”

Setelah mendengar firman Tuhan dan persekutuan saudari itu, beban yang menekan hatiku lenyap. Aku merasakan rahmat dan keselamatan Tuhan yang besar. Hanya Tuhan yang bisa begitu toleran terhadap kita dan mengasihi kita. Esensi Tuhan sangat baik, dan hatiku sangat tersentuh. Syukur kepada Tuhan atas keselamatan-Nya, dan karena hari ini aku dapat datang di hadapan Tuhan Tang Mahakuasa dan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman. Ini benar-benar kegembiraan dan kasih karunia Tuhan. Karena itu, aku bertekad untuk mengejar kebenaran, berusaha melepaskan diri dari watak rusakku, hidup dalam keserupaan dengan manusia yang semula, dan memenuhi kehendak Tuhan. Syukur kepada Tuhan, dan segala kemuliaan bagi Tuhan Yang Mahakuasa!

Tamat.

Sumber Artikel dari "Belajar Alkitab"

Category: Kesaksian | Views: 197 | Added by: kronitoropov1987 | Tags: Kesaksian Kristen Terbaru, kesaksian iman kristen, Kisah Nyata Kristen | Rating: 5.0/1
Total comments: 0
avatar