9:29 PM
Dalam Menghadapi Bencana yang Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kali?

tanda akhir zaman

Renungan Harian - Dalam Menghadapi Bencana yang Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kali?

Sekarang bencana semakin besar dan sering terjadi gempa bumi, kelaparan, dan perang. Selain itu, dari akhir 2019 hingga 2020, virus corona baru yang muncul di Wuhan, Cina, telah menyebar ke lebih dari 20 negara. Sekarang virus corona Wuhan masih menyebar dan jumlah kematian semakin meningkat. Selain itu, dari September 2019 hingga Januari 2020, kebakaran hutan Australia telah menghancurkan ribuan bangunan. Selain itu, puluhan orang meninggal dan miliaran hewan dilaporkan telah terbunuh. Pada tanggal 18 Januari 2020, hujan lebat 100 tahun menghantam Australia, menyebabkan banjir, listrik padam di beberapa distrik, dan kematian sejumlah besar kehidupan air. Pada bulan Januari 2020, hujan lebat melanda seluruh Indonesia, sehingga puluhan ribu orang menjadi tunawisma. Selanjutnya, empat bulan darah telah muncul, dan bencana sering terjadi di seluruh dunia. Ini menggenapi nubuat tentang kembalinya Tuhan Yesus, "Dan aku melihat saat Ia membuka meterai keenam, dan, lihatlah, ada gempa bumi yang hebat; dan matahari menjadi hitam seperti kain karung dari rambut, dan bulan menjadi semerah darah …. (Wahyu 6:12) "Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan: dan akan ada kelaparan, wabah, dan gempa bumi, di berbagai tempat. Semua itu adalah awal dari penderitaan'" (Matius 24:7−8). Melihat penggenapan nubuat-nubuat ini, banyak saudara dan saudari dalam Tuhan mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam itu: Karena nubuat-nubuat tentang kembalinya Tuhan Yesus pada dasarnya terpenuhi, apakah Tuhan Yesus telah kembali? Jika demikian, mengapa kita belum menyambut kenbalinya Tuhan Yesus? Di mana kita dapat menemukan jejak langkah kaki Tuhan?

Berkenaan dengan masalah ini, pertama-tama kita harus tahu bagaimana Tuhan Yesus akan kembali. Banyak orang berpikir bahwa karena Tuhan pergi dengan awan-awan, maka Dia juga harus datang di awan-awan ketika Dia kembali, karena Alkitab berkata, "Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar" (Matius 24:30). Tetapi mengapa kita tidak melihat Tuhan datang di atas awan-awan? Sebenarnya, dalam hal menyambut kembalinya Tuhan Yesus, kita telah mengabaikan hal penting – ada nubuatan Alkitab tentang Tuhan yang datang secara rahasia, seperti: "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri. Diberkatilah ia yang berjaga-jaga dan menjaga pakaiannya, supaya ia tidak berjalan dengan telanjang, dan dan jangan sampai kemaluannya terlihat" (Wahyu 16:15). "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6). "Karena itu hendaklah engkau berjaga-jaga: sebab Anak Manusia akan datang pada waktu yang tidak engkau duga" (Matius 24:43-44). "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" (Lukas 17:24-25).

Dalam ayat tersebut menyebutkan "datang bagaikan pencuri" dan "Dan pada tengah malam terdengar teriakan", ayat-ayat ini merujuk kepada Tuhan datang dengan diam-diam dan secara rahasia datang pada akhir zaman. "Anak Manusia" dan "Anak Manusia datang" dalam ayat-ayat Alkitab merujuk kepada Tuhan yang datang menjadi manusia sebagai Anak Manusia yang akan datang secara diam-diam. Ketika menyebut Anak Manusia, itu selalu menunjukkan pada orang yang dilahirkan dari manusia, memiliki orang tua dan hidup di antara manusia dalam citra manusia biasa, dan sama seperti Tuhan Yesus. Jika Tuhan kembali dengan tubuh rohani yang telah dibangkitkan, Dia tidak dapat disebut Anak Manusia. Selain itu, ayat "Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" berarti bahwa Tuhan akan menjadi manusia sebagai Anak Manusia ketika Ia kembali. Karena Tuhan yang berinkarnasi secara lahiriah kelihatannya normal dan biasa dan orang-orang tidak menyadari bahwa Ia adalah Tuhan itu sendiri, dengan demikian mereka memperlakukan Dia sebagai manusia biasa dan bahkan mengutuk dan menolak Dia, oleh karena itu, ketika Tuhan kembali, Dia akan mengalami banyak penderitaan sama seperti halnya ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan melakukan pekerjaan-Nya dengan inkarnasi-Nya sebagai Anak Manusia, banyak orang tidak tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias, dan mereka berdasarkan gagasan dan imajinasi mereka sendiri, menentang dan mengutuk Dia serta memakukan-Nya di kayu salib. Jika Tuhan Yesus kembali bekerja dalam bentuk tubuh rohani-Nya yang telah bangkit, siapa yang berani memperlakukan Dia sebagai manusia biasa dan siapa yang berani mengutuk, menolak atau menentang Dia? Semua akan bersujud ke tanah dan Tuhan tidak perlu mengalami penderitaan. Dapat dilihat bahwa ketika Tuhan Yesus kembali pada akhir zaman, Dia akan menjadi manusia dan turun secara rahasia untuk melakukan pekerjaan-Nya.

Pada titik ini, beberapa saudara dan saudari merasa bingung: Karena Tuhan akan turun dengan diam-diam dan bekerja di antara umat manusia di akhir zaman, lalu bagaimana nubuat-nubuat kedatangan-Nya di atas awan akan digenapi? Apakah ini bukan kontradiksi? Kita tahu bahwa Tuhan itu setia, sehingga nubuat-Nya pasti akan digenapi. Sebenarnya, Tuhan ada rencana dan ada tahap untuk melakukan pekerjaan-Nya. Dia pertama-tama akan diam-diam turun untuk bekerja dan menyelamatkan manusia, dan kemudian datang secara terbuka turun di atas awan-awan untuk memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Mari kita baca beberapa ayat untuk membantu memperjelas bagaimana nubuat tentang kedatangan Tuhan Yesus digenapi. Tuhan Yesus berkata,"Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). "Dia yang menolak Aku dan tidak menerima firman-Ku, sudah ada yang menghakiminya: firman yang Aku nyatakan, itulah yang akan menghakiminya di akhir zaman" (Yohanes 12:48). "Karena Bapa tidak menghakimi siapa pun, tetapi telah menyerahkan seluruh penghakiman itu kepada Anak" (Yohanes 5:22). Dari ayat-ayat ini kita dapat melihat bahwa ketika Tuhan menjadi manusia dan diam-diam bekerja di antara umat manusia di akhir zaman, Dia akan berbicara kepada umat manusia, melakukan pekerjaan penghakiman untuk menyucikan dan menyempurnakan semua orang yang kembali di hadapan takhta-Nya. Dan Tuhan melakukan tahap pekerjaan ini di atas dasar karya penebusan Tuhan Yesus dan sesuai dengan kebutuhan umat manusia saat ini. Meskipun kita telah ditebus oleh Tuhan Yesus dan dosa-dosa kita diampuni, watak Iblis kita seperti kesombongan, tipu daya, mementingkan diri sendiri dan kedengkian belum diselesaikan dengan tuntas, dan kita masih hidup dalam keadaan berbuat dosa dan mengaku dosa. Jadi, Tuhan Yesus berkata ketika Dia kembali pada akhir zaman, Dia akan menjadi manusia untuk mengungkapkan firman-Nya dan melakukan pekerjaan-Nya untuk menghakimi dan menyucikan manusia. Mereka yang menerima pekerjaan penghakiman firman Tuhan dapat disucikan oleh Tuhan dan menjadi pemenang sebelum bencana datang, dan akhirnya memasuki kerajaan Tuhan, menikmati berkat abadi yang dianugerahkan oleh Tuhan. Namun, selama pekerjaan Tuhan secara diam-diam, mereka yang tidak mencari atau mendengarkan suara Tuhan dan tidak menerima pekerjaan penghakiman Tuhan pada akhir zaman, tetapi sebaliknya mengandalkan gagasan dan imajinasi mereka sendiri untuk mengutuk Tuhan, adalah lalang yang disingkirkan oleh pekerjaan Tuhan di akhir zaman. Ketika pekerjaan Tuhan untuk memisahkan para gadis yang bijaksana dari gadis-gadis yang bodoh, memisahkan para hamba yang baik dari para hamba yang jahat, dan memisahkan mereka yang mencintai kebenaran dari mereka yang membenci kebenaran, itu berarti bahwa pekerjaan Tuhan untuk menyelamatkan manusia sepenuhnya berakhir dan kemudian Tuhan akan turun di atas awan untuk menampakkan diri secara terbuka kepada orang-orang dari semua bangsa, memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Mereka yang tidak menerima pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi akan terkejut ketika menemukan bahwa Dia yang mereka tolak adalah Tuhan Yesus yang telah kembali, sehingga mereka akan menyesal, memukuli dada mereka dalam keputusasaan, meratap dan menggertakkan gigi mereka, karena sudah terlambat. Ini sepenuhnya memenuhi nubuat,"Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia. Jadilah demikian, Amin" (Wahyu 1:7)."Dan saat itulah akan muncul tanda Anak Manusia di langit: dan kemudian semua suku bangsa di bumi akan meratap, lalu mereka akan melihat Anak Manusia datang di awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan besar" (Matius 24:30). Jadi, selama kita menerima pekerjaan rahasia-Nya yaitu penghakiman Tuhan di akhir zaman, kita dapat disucikan oleh Tuhan dan memiliki kesempatan untuk memasuki kerajaan Tuhan.

Bagaimana kita dapat menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali? Mari kita lihat ayat-ayat ini, "Dan pada tengah malam terdengar teriakan, 'Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya'" (Matius 25:6) , "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). Ayat-ayat menyebutkan "Dan pada tengah malam terdengar teriakan" dan "Aku berdiri di pintu dan mengetuk," yang berarti bahwa ketika Tuhan datang kembali bekerja, ada orang akan bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali dan Dia akan menggunakan kata-kata-Nya untuk mengetuk pintu hati kita. Jadi, yang paling penting untuk menyambut kembalinya Tuhan Yesus adalah mendengarkan suara Tuhan, sama seperti Tuhan Yesus berkata, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). Karena itu, ketika kita mendengar seseorang bersaksi bahwa Tuhan Yesus telah kembali untuk menyatakan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman, Kita harus lebih memperhatikan untuk mencari dan menyelidiki dan melihat apakah kata-kata ini adalah suara Tuhan, apakah pekerjaan itu adalah penampakan dan karya Tuhan, jika kita dapat mengenali Tuhan yang kembali dari suara-Nya, maka kita telah mengikuti jejak Anak Domba. dan menyambut kembalinya Tuhan Yesus.

Sumber Artikel dari "Belajar Alkitab"

Category: Kesaksian | Views: 150 | Added by: kronitoropov1987 | Tags: tanda akhir zaman | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
avatar